Popular Post

Posted by : Unknown Wednesday, June 26, 2013


Selama ribuan tahun ada sebuah rumor yang beredar bahwa di suatu tempat di Tibet, diantara puncak-puncak bersalju Himalaya dan lembah-lembah yang terpencil ada sebuah surga yang tidak tersentuh, sebuah kerajaan dimana kebijakan universal dan damai yang tidak terlukiskan berada. Orang tibet meyakini ada sebuah kerajaan legendaris yang tersembunyi di suatu tempat di antara Pegunungan Himalaya dan Gurun Gobi. 

Kerajaan itu bernama Shambhala. Mitos mengenai ini juga disebut dalam berbagai naskah kuno, termasuk di Kalachakra dan Zhang Zhung yang bahkan sudah ada sebelum agama Budha masuk ke Tibet.


Kata Shambhala berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "Tempat kedamaian" atau "Tempat keheningan". Kerajaan ini memiliki ibukota bernama Kalapa dan diperintah oleh raja-raja dinasti Kulika atau Kalki. Di tempat inilah makhluk hidup yang sempurna dan semi sempurna bertemu dan bersama-sama memandu evolusi kemanusiaan. Hanya mereka yang murni hatinya yang dapat tinggal di tempat ini. Disana mereka akan menikmati kebahagiaan dan kedamaian dan tidak akan sekalipun mengenal penderitaan. Konon di kerajaan itu, cinta kasih dan kebijakanlah yang memerintah. Tidak pernah terjadi ketidakadilan. Penduduknya memiliki pengetahuan spiritual yang sangat mendalam dan kebudayaan mereka didasari oleh hukum, seni dan pengetahuan yang jauh lebih tinggi dibanding dengan pencapaian yang pernah diraih dunia luar.

Banyak petualang dan penjelajah telah berusaha mencari kerajaan mistik ini. Menurut mereka, mungkin Shambhala terletak di wilayah pegunungan Eurasia, tersembunyi dari dunia luar. Sebagian lagi yang tidak menemukannya percaya bahwa Shambhala hanyalah sebuah simbol, penghubung antara dunia nyata dengan dunia yang ada di seberang sana. Tapi, sebagian orang lagi percaya bahwa Shambhala adalah sebuah dunia yang nyata. Menurut Teks kuno Zhang Zhung, Shambhala identik dengan Lembah Sutlej di Himachal Pradesh. Sedangkan bangsa Mongolia mengidentikkannya dengan lembah-lembah tertentu di Siberia selatan. Informasi mengenai kerajaan ini sampai ke peradaban barat pertama kali lewat seorang misionaris katolik Portugis bernama Estevao Cacella yang mendengar kisah ini dari penduduk setempat. Lalu pada tahun 1833, seorang cendikiawan Hungaria bernama Sandor Korosi Csoma bahkan menyediakan kordinat Shambhala yang dipercaya berada diantara 45' dan 50' lintang utara.

Legenda Shambhala kemudian menarik perhatian seorang penganut esoterik dan teosofi bernama Nicholas Roerich (1874-1947). Dalam keingintahuannya, ia menjelajahi gurun Gobi menuju pegunungan Altai dari tahun 1923 hingga tahun 1928. Perjalanan ini menempuh 15.500 mil dan melintasi 35 puncak-puncak gunung tertinggi di dunia. Namun usaha yang luar biasa ini tetap tidak dapat menemukan kerajaan itu.


Bahkan Nazi yang juga sangat berkaitan dengan dunia esoterik pernah mengirim ekspedisi pencarian Shambhala pada tahun 1930, 1934 dan 1938.

Tapi, tidak satupun dari antara mereka yang berhasil menemukannya. Nazi meyakini ras Nordic, yang merupakan penduduk yang berhasil selamat dari runtuhnya Atlantis membuat kehidupan baru dibawah tanah 

Edwin Bernbaum menulis dalam "The Way of Shambhala" :
"Sementara penjelajah mendekati kerajaan itu, perjalanan mereka menjadi semakin sulit dilihat. Salah satu pendeta Tibet menulis bahwa peristiwa ini memang dimaksudkan untuk menjauhkan Shambhala dari para barbar yang berniat untuk menguasainya."
Apa yang ditulis oleh Bernbaum sangat berkaitan dengan ramalan Shambhala. Menurut ramalan itu, umat manusia akan mengalami degradasi ideologi dan kemanusiaan. Materialisme akan menyebar ke seluruh bumi. Ketika para "barbar" ini bersatu dibawah komando seorang raja yang jahat, maka barulah kabut yang menyelubungi pegunungan Shambhala akan terangkat dan pasukan raja ini dengan persenjataan yang mengerikan akan menyerang kota itu.

Lalu raja Shambhala ke-25 yang bernama Rudra Cakrin akan memimpin pasukannya untuk melawan pasukan Barbar itu. Dalam pertempuran itu, raja yang jahat dan pasukannya berhasil dihancurkan dan umat manusia akan dikembalikan ke dalam kedamaian.

Beberapa cendikiawan seperti Alex Berzin, dengan menggunakan perhitungan dari Tantra Kalachakra, percaya bahwa peristiwa ini akan terjadi pada tahun 2424 Masehi.

Ketika kebudayaan timur bergerak ke barat, mitos Shambhala bangkit dari dalam kabut waktu. Saya rasa, kerinduan akan kedamaianlah yang telah menyebabkan umat manusia berusaha menemukan kerajaan utopia ini. Mungkin kita tidak akan pernah menemukan Shambhala, namun mungkin juga kita tidak perlu mencari terlalu jauh.

Apakah yang disebut pasukan barbar ini adalah Yajuj & Majuj atau Gog & Magog?

Selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa Shambala adalah wilayah yang dihuni oleh makhluk luar angkasa (alien). Orang Tibet meyakini wilayah tersebut dijaga oleh kekuatan spiritual yang luar biasa. Beberapa Lama (guru spiritual di tibet) sudah mencari Shambhala selama beberapa abad dan diyakini telah berhasil menemukannya. Mereka yang mencari tidak pernah kembali karena diyakini tetap berada di Shambhala. Mitos yang beredar juga menduga ada beberapa pintu masuk menuju Shambhala ini yang tersebar di seluruh dunia. Hal ini mengingatkan lagi pada teori bumi berongga (hollow earth) Beberapa pintu tersebut adalah:
1. Taman Nasional Gua Mammoth di Kentucky, US 
2. Gunung Shasta, di California, US yang juga diduga terdapat kota Agartha di bawah gunung ini 
3. Kota Manaus, Amazon, Brazil. 
4. Mato Grosso, Brazil. 
5. Air Terjun Iguaçú, perbatasan Brazil dan Argentina. 
6. Gunung Epomeo, Italy. 
7. Pegunungan Himalaya, Tibet
10. Pyramid of Giza, Mesir. 
11. King Solomon's Mines. 
12. North and South Poles

Shambhala inilah yang menginspirasi James Hilton dalam novelnya "Lost Horizon" dengan menggambarkan Shambala sebagai Shangri-La


Lalu misteri yeti yang dikenal sebagai salah satu makhluk cryptid penghuni himalaya, diyakini merupakan makhluk yang menjaga Shambhala ini.


Namun hingga saat ini keberadaan Shambhala atau Shangri-La ini belum bisa dibuktikkan secara ilmiah, dan pada akhirnya masih akan tetap menjadi misteri dan legenda, yang terkubur di dalam tebalnya salju Himalaya.


source. kaskus

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Seven Astrals - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -