Popular Post

Posted by : Unknown Thursday, June 27, 2013

 
Menurut catatan sejarah, bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa (polytheisme) dan belum menemukan paham Ketuhanan Yang Maha Esa (ada yang menyamakan dengan paganisme). Menurut kepercayaan Mesir Kuno,para Dewa merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa daripada umat manusia dan mengatur aspek-aspek kehidupan umat manusia. Mereka memberkati manusia, melindungi manusia, menghukum manusia, dan mencabut ajal manusia. Dewa-Dewi dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno merupakan penguasa setiap bagian dan unsur alam. Para Dewa merupakan Tuhan tersendiri sesuai dengan kemahakuasaan yang dimilikinya. Para Dewa yang menentukan nasib setiap orang. Berikut Dewa-Dewi Mitologi Mesir Kuno:



Ra 
Ra (sering diucapkan sebagai Rah, tetapi lebih tepat sebagai RE) adalah dewa matahari Mesir kuno. Pada kelima dinasti ia menjadi dewa besar dalam agama Mesir kuno, diidentifikasi dengan ciri 'matahari tengah hari'.  Ra sangat banyak berubah dari waktu ke waktu, terdapat juga nama Kota asal dewa yaitu kota Heliopolis yang berarti “Kota Matahari” oleh orang Yunani Kuno. Kemudian,Ra bergabung dengan dewa Horus, sebagai Re-Horakhty. Ketika mencapai posisi penting dalam jajaran Mesir, ia dipercaya untuk memimpin langit, bumi, dan di bawah tanah. Dia dikaitkan dengan elang, serta simbol dewa matahari yang melindungi fir’aun.

Osiris
Osiris digambarkan sebagai dewa yang menggunakan mahkota, yang mirip dengan mahkota putih dari Mesir. Dia juga membawa crook dan cambuk. Alat yang menyerupai lekukan diperkirakan untuk mewakili Osiris yang berperan sebagai Dewa Gembala.

Amon
Amon adalah seorang dewa dalam mitologi Mesir yang biasa disebut Amun-Ra. Berperan sebagai dewa pencipta , ia adalah pelindung kaum miskin dan pusat kesalehan. Amun menciptakan dirinya sendiri, tanpa ibu dan ayah, dan selama 'Kerajaan Baru' di Mesir ia menjadi Dewa Besar do teologi Mesir. Amun-Ra, tidak secara fisik yang menciptakan alam semesta. Posisinya adalah sebagai Raja Dewa. Selain Osiris, Amun-Ra adalah nama Dewa yang paling banyak yang tercatat dalam peninggalan-peninggalan Mesir.

Isis
Isis adalah Dewi di mesir kuno, dia juga disembah di beberapa negara di seluruh dunia semisal Yunani-Romawi. Dia dipuja sebagai ibu yang ideal, istri, pelindung alam dan sihir. Dia adalah teman budak, orang-orang berdosa, pengrajin, kaum tertindas, serta mendengarkan doa orang-orang kaya, gadis, bangsawan dan penguasa. Isis adalah dewi ibu dan kesuburan.

Hathor
Hathor merupakan nama dari seorang dewi. Ia merupakan dewi yang berasal dari mitologi bangsa Mesir. Secara literer, nama hathor berarti rumah dari kebijaksanaan. Hathor mempunyai suami yang bernama Horus, yang merupakan pemegang kekuasaan di surga. Hathor dianggap sebagai ibu dari isis. Hal ini dikarenakan ada kemiripan-kemiripan antara Isis dengan hathor. Hathor termasuk dalam kategori ibu dari para dewi. Ia disembah sebagai wanita dari langit dan juga dewi dari segala kecantikan, keceriaan, cinta, dan lainnya. Bagian tubuh dari Hathor mempunyai arti dan masing-masing arti tersebut menunjuk pada identitas dari Hathor. Hathor juga dikenal sebagai pemelihara yang baik oleh karena itu ia ditunjukkan dengan kepala sapi. Sebagai dewi langit, di kepalanya terdapat matahari yang terletak di antara kedua tanduknya. Sebagai penghancur, ia mempunyai model kepala yang mirip dengan singa. Bulan muncul dari antara payudaranya dan matahari muncul dari rahimnya. Tubuhnya juga melambangkan empat pilar yang menopang seluruh dunia.

Horus
Horus adalah salah satu dewa paling penting dalam agama Mesir Kuna, ia dipuja sejak kurun pra-dinasti hingga masa Yunani dan Romawi. Horus adalah putra Isis dan Osiris, akan tetapi di lain tradisi, Hathor dianggap sebagai ibunya, bahkan terkadang isterinya. Dalam pantheon Mesir, Horus dipuja sebagai dewa langit, dewa perang, dan dewa pelindung. Berbagai bentuk perwujudan Horus tercatat dalam sejarah tetapi dianggap sebagai dewa-dewa berbeda oleh Egyptolog. Berbagai bentuk yang berbeda ini mungkin merupakan berbagai persepsi yang sama namun berlapis-lapis yang menonjolkan ciri tertentu atau hubungan sinkretis satu sama lain, sesuai dengan cara pandang Mesir Kuno memandang bahwa terdapat banyak aspek dari realitas.
Bentuk perwujudan paling awal dari Horus adalah Rajawali yang merupakan dewa pelindung Nekhen di Mesir Atas dan juga merupakan salah satu dewa nasional pertama Mesir. Dewa ini secara khusus dikaitkan dengan raja (firaun) yang ketika hidup dianggap sebagai manifestasi Horus di muka bumi dan sebagai Osiris ketika sudah wafat. Hubungan keluarga yang paling sering ditemui menggambarkan Horus sebagai putra dari Isis dan Osiris tetapi di lain Hathor tradisi dianggap sebagai ibunya dan kadang-kadang sebagai istrinya. Horus melayani banyak fungsi di jajaran Mesir, terutama menjadi dewa matahari, perang dan perlindungan.

Ma'at
Ma'at atau ma'at juga dieja māt atau mayet, adalah konsep kebenaran, keseimbangan, ketertiban, hukum, moraltas, dan keadilan di Mesir Kuno. Maat juga dipersonifikasi sebagai seorang dewi yang mengatur bintang, musim, serta tindakan para makhluk dan dewa, dan yang menyusun tatanan alam semesta dari kekacauan pada saat penciptaan. Rekan ideologisnya adalah Isfet.
Catatan pertama yang menyebut Maat ditemukan berasal dari masa Kerajaan Lama, walaupun beberapa ahli meyakini catatan ini didasarkan kepada tradisi lisan yang lebih lama. Nantinya, ia dipasangkan dengan Thoth dengan atribut yang sama. Setelah munculnya Ra mereka digambarkan bersama dalam tongkang surya.
Setelah berperan dalam penciptaan dan juga mencegah munculnya kembali kekacauan di alam semesta, peran utamanya adalah menimbang kebaikan dan kejahatan roh di dunia bawah Duat untuk menentukan siapa yang akan masuk surga. Para firaun seringkali digambarkan dengan lambang Maat untuk menekankan peran mereka dalam menegakkan hukum sang pencipta.

Nephthys
Nephthys adalah bentuk Yunani dari epitet (sebenarnya dibaca Nebet-het, dan Nebt-het, dalam transliterasi dari hieroglif Mesir). Nephthys, merupakan anggota Ennead Agung Heliopolis, putri Nut adan Geb. Nephthys merupaakan dewi yang disamakan dengan "kekuatan" (atau penyelesaian) saudaranya, Isis dan, menurut kebiasaan yang tidak terlalu terkenal, dia juga merupakan saudara-istri Set. Nephthys biasanya dihormati sebagai ibu dewa kubur Anubis. Nephthys, namanya mengandung arti “Lady of the House,” Dia adalah Dewi “ibu rumah tangga,”. 

Anubis
Anubis adalah dewa pelindung dari kematian dan pembawa manusia ke alam baka. Dia biasanya digambarkan sebagai manusia berkepala serigala atau setengah manusia, setengah serigala, atau dalam bentuk serigala lengkap mengenakan pita dan memegang cambuk di lekuk lengannya. Serigala itu sangat kental dengan kuburan di Mesir kuno,warna daging yang membusuk pada mumi dan terdapat tanah hitam di lembah Sungai Nil, melambangkan kelahiran kembali

Sobek
Sobek (juga disebut Sebek, Sochet, Sobk, Sobki, Soknopais), dan dalam mitologi Yunani disebut Suchos (Σοῦχος) adalah perwujudan dewa buaya pejaga sungai Nil dalam mitologi Mesir. Karena buaya adalah hewan yang ditakuti oleh negara yang sangat bergantung kepada Sungai Nil, orang Mesir kuno yang berlayar di sungai Nil berharap bahwa jika mereka berdoa kepada Sobek, maka buaya atau dewa sungai Nil akan melindungi mereka dari ancaman serangan binatang buas termasuk buaya. Dewa Sobek digambarkan sebagai manusia berkepala buaya dan memiliki kekuatan yang hebat dan menakutkan; dalam beberapa mitologi penciptaan Mesir, disebutkan bahwa Sobek adalah dewa yang pertama keluar dari air kekacauan untuk menciptakan dunia. Sebagai salah satu dewa pencipta, ia kadang dikaitkan dengan dewa matahari Ra. 

Thoth
Thoth dianggap sebagai salah satu dewa yang penting di Mesir, sering digambarkan dengan lelaki dengan kepala burung, dari suatu Ibis. Dia memimpin masyarakat setempat, Thoth diberi nama Hermopolis oleh orang-orang Yunani.

Sekhmet
Sekhmet digambarkan sebagai singa betina, pemburu paling sengit yang dikenal di Mesir. Dia dipandang sebagai pelindung fir’aun dan memimpin dalam peperangan.
Sekhmet kemudian dianggap sebagai ibu Maahes, seorang dewa yang muncul pada' Kerajaan Baru'. Dia terlihat seperti pangeran singa. 

Khnum
Khnum adalah salah satu dewa Mesir yang paling pertama muncul, awalnya menjabat sebagai dewa sumber Sungai Nil. Karena banjir tahunan Sungai Nil membawa lumpur dan tanah liat untuk membuat bangunan, dan membawa air kehidupan untuk sekitarnya, ia dianggap sebagai dewa pencipta tubuh manusia, anak-anak dan barang-barang.

Set
Set (juga ditulis Seth, Setesh, Sutekh, Setekh atau Suty) adalah dewa gurun, badai, dan orang asing dalam agama Mesir kuno. Dalam mitos selanjutnya ia juga adalah dewa kegelapan, dan kekacauan. Di Yunani kuno, nama dewa ini disebut Σήθ (Seth). Dalam mitologi Mesir kuno, Set digambarkan sebagai pemberontak perebut kekuasaan yang membunuh dan memotong-motong jenazah Osiris, saudaranya sendiri. Isis, istri Osiris mengumpulkan dan menyatukan jenazah Osiris. Horus, putra Osiris menuntut balas kepada Set, dan pertempuran antara mereka menjadi tema yang populer dalam mitologi Mesir.

Atum
Atum dikenal orang mesir sebagai dewa matahari atau dewa yang mengatur matahari. Ia juga dikenal dewa yang mencipta. Hal ini dikarenakan bangsa Mesir membutuhkan suatu nama untuk dapat menggambarkan dewa yang menciptakan dunia dan segala isinya dan dalam hal ini Atumlah yang dipilih. Atum dalam kebudayaan Mesir digambarkan sebagai seporang pria yang mempunyai jenggot yang memakai dua mahkota Mesir atas dan bawah. Melalui ludah dari Atum juga tercipta shu dan tefnut. Atum merupakan tetua dari Ennead dari Helipolis. Hal ini terkait dengan tempat dalam Alkitab yang bernama Pithom. Atum juga dikaitkan dengan beberapa dewa, salah satunya adalah dewa Heron dari Yunani.

Bast
Bast (namanya juga dieja Bast, Baast, Ubasti atau Baset) adalah dewi perlindungan dan kucing di Mesir Kuno. Ia adalah putri dari Ra, sang dewa matahari. Dewi ini dipuja semenjak masa Dinasti Kedua. Pusat pemujaannya terletak di Per-Bast (Bubastis dalam bahasa Yunani).
Bastet digambarkan sebagai seorang perempuan dengan kepala kucing yang jinak. Namun, sampai 1000 SM ia digambarkan sebagai singa betina. Ketika Ra menghancurkan musuhnya Apep, Bastet biasanya digambarkan sebagai kucing. Ketika digambarkan sebagai kucing, dia dihubungkan dengan bulan (anaknya Khonsu adalah dewa bulan). Ketika ditampilkan sebagai singa betina, ia dikaitkan dengan sinar matahari.
Bast adalah dewi api, kucing, pelindung rumah dan wanita hamil. Menurut salah satu mitos, dia adalah personifikasi jiwa Isis. Dia juga disebut sebagai "Putri dari Timur".
Bastet seperti halnya kucing memiliki dua sisi kepribadiannya, jinak dan agresif. Dia jinak dan lembut dipandang di samping tugasnya sebagai pelindung rumah, dan wanita hamil, serta agresif karena sifat alaminya.

Mut
Mut, yang berarti ibu dalam bahasa Mesir kuno, adalah dewi ibu Mesir kuno dengan banyak aspek yang telah berubah selama seribu tahun budayanya. Pengucapan lainnya ialah Mout. Dia sering digambarkan sebagai hering putih. Dia termasuk dalam dewa penting, yang dihubungkan dengan air yang mana segalanya terlahir melalui partenogenesis. Dia juga digambarkan sebagai wanita dengan mahkota Mesir di kepalanya. Hukum di Mesir kerap kali menunjang penyembahannya dengan cara mereka sendiri untuk menekankan otoritas mereka dan hak untuk mengatur seluruh perkumpulan dengan Mut.

Neith
Neith (juga dikenal Nit, Net, dan Neit) adalah dewi pada masa awal dalam panteon Mesir. Dia merupakan pelindung dewa Sais, dimana pemujaan terhadapnya dipusatkan di bagian barat Delta Nil Mesir dan terbukti pada dinasti pertama Mesir. Nama Mesir Kuno untuk kota ini adalah Zau.

Nu
Nu dipandang tidak memiliki jender, namun memiliki aspek yang dapat direpresentasikan sebagai wanita atau pria seperti kebanyakan dewa Mesir lain. Naunet (juga diucapkan Nunet) adalah aspek wanita, yang mana nama Nu ditampilkan dengan akhiran jender wanita. Aspek pria, Nun, ditampilkan dengan akhiran jender pria. Seperti konsep primordial tiga empat Ogdoad lainnya, aspek pria Nu digambarkan dengan kodok, atau pria kepala kodok. Dalam kesenian Mesir kuno, Nun juga muncul sebagai pria berjenggot dengan kulit biru-hijau yang merepresentasikan air. Naunet direpresentasikan dengan ular atau wanita berkepala luar.

Nut
Nut (kadang disebut Nuit, Newet, dan Neuth) adalah dewi langit. Ia dianggap salah satu dewi paling tua dalam pantheon Mesir, yang asal mulanya disebutkan dalam kisah penciptaan semesta yang ditemukan di Heliopolis. Dia aslinya adalah dewi langit malam, akan tetapi kemudian dianggap sebagai dewi langit saja. Mahkotanya adalah gambar hiroglif namanya, berupa gambar pot, yang juga melambangkan rahim. Seringkali digambarkan dalam wujud manusia perempuan, tetapi kadang digambarkan dalam wujud sapi yang tubuhnya yang besar membetuk langit dan surga, digambarkan sebagai pohon ara, atau sebagai babi raksasa yang menyusui banyak anak babi (melambangkan bintang-bintang). Nut sang dewi langit digambarkan sebagai sapi raksasa.Dewi Nut mengawini dewa bumi Geb; dari perkawinannya ini lahirlah Osiris, Isis, Set, dan Nephthys. Dewa-dewi Mesir yang terkenal dalam legenda-legenda.

Ptah
Ptah adalah pendewaan dari gundukan primordial dalam kosmogoni Ennead, yang secara lebih harfiah disebut Ta-tenen'. Ptah juga disebut Djed Yang Mulia.
Dalam Batu Shabaka disebutkan bahwa Ptah menciptakan dunia dengan cara memimpikannya dalam hatinya, lalu mengucapkannya. Atum diciptakan oleh Ptah untuk mengatur ciptaannya, duduk di atas gundukan primordial.
Dia digambarkan sebagai mumi berjanggut, seringkali mengenakan topi tengkorak, sambil memegang ankh, was, dan djed, simbol kehidupan, kekuasaan, dan kestabilan. Dia juga dianggap mewujudkan diri dalam bentuk banteng Apis, dan kemungkinan pada awalnya dia merupakan dewa kesuburan.
Ptah juga dianggap sebagai dewa para perajin, terutama para para perajin batu. Selain itu, Ptah digabungkan dengan dewa Seker, menghasilkan dewa Ptah-Seker, dan menjadi dewa dunia bawah. Pada Kerajaan Pertengahan, Ptah-Seker digabungkan dengan dewa Osiris dan menghasilkan dewa yang dikenal sebagai Ptah-Seker-Osiris, yang berperan sebagai penguasa dunia bawah.

Apep
Apep (juga disebut Apepi, dan Aapep, atau Apophis dalam bahasa Yunani) adalah dewa kejahatan, perwujudan kegelapan dan kekacauan (ı͗zft dalam bahasa Mesir kuno), karena itulah ia adalah musuh cahaya Ma'at (kebenaran). Keberadaanya mulai tercatat pada Dinasti ke-8 (disebutkan dalam Moalla) dan seterusnya. Namanya direkonstruksi oleh Egyptolog sebagai *ʻAʼpāpī, dan ditulis ꜥꜣpp(y) dan bertahan lebih lanjut dalam bahasa Koptik sebagai Aphōph.
Apep membentuk bagian dari susunan semesta yang rumit dari pengidentiifikasian Ra sebagai Atum, sehingga menciptakan Atum-Ra, dan penyatuan berikutnya dari sistem Ogdoad dan Ennead. Karena itulah, Atum-Ra, yang kemudian disebut hanya sebagai Ra, adalah dewa matahari, pembawa cahaya, dan penopang Ma'at. Apep dipandang sebagai musuh besar Ra, dan ia mendapat gelar Musuh dari Ra.
Sebagai perwujudan kejahatan, Apep digambarkan berwujud sebagai ular raksasa, terkadang digambarkan sebagai naga pada periode kemudian, sehingga ia mendapat gelar Ular dari Nil dan Kadal Jahat. Bangsa Romawi Kuno merujuk Apep dengan terjemahan namanya; Apophis adalah ular keemasan sepanjang bermil-mil. Ia juga sangat besar dan tiap hari berusaha menelan matahari.

{ 1 comments... read them below or add one }

  1. QuickBooks Customer Support has assembled a solid dependence inside the customer base that clients can get any of their issues settled by approaching toll-free Number + 1-833-780-0086. For More Visit: https://g.page/qb-support-number-hawaii

    ReplyDelete

- Copyright © Seven Astrals - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -