Biasanya ketika kita makan makanan atau minuman
yang panas maka kita meniupnya agar makanan atau minuman yang masuk ke mulut
kita menjadi dingin. Hal ini dapat berisiko terhadap kesehatan kita dikarenakan
makanan atau minuman yang masih panas tersebut akan mengeluarkan uap air yang
mana kita tahu uap air adalah H2O(aq). Jika kita meniupnya, maka kita akan mengeluarkan
gas CO2 dari dalam mulut. menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan
karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang
bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3
Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat
H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah
adalah Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya
berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki
pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 <= H2CO3 => HCO3- + H+
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam
darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam
pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa,
yaitu asidosis atau alkalosis.
- Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
- Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kembali lagi ke permasalahan
awal, dimana makanan kita tiup, lalu karbondioksida dari mulut kita akan
berikatan dengan uap air dari makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan
mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga akan menyebabkan suatu
keadaan dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH
dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan
menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan
asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha
mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam
dalam air kemih.
Tetapi kedua mekanisme tersebut tidak akan
berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga
terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai
merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami
kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun,
menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.
source. forum.kompas.com